Food Pairing Teh Indonesia dan Kuliner Khas Bogor Bersama Belanga Indonesia dan Sila Tea House

Food Pairing Teh Indonesia dan Kuliner Khas Bogor Bersama Belanga Indonesia dan Sila Tea House


Assalamualaikum!

Kamu suka minum teh? Saya suka banget. Apalagi minum es teh manis. Duh, nyegerin banget. Bikin semangat lagi setelah menyeruput segelas es teh manis. Tanpa es pun, saya juga suka. Teh manis hangat jadi favorit ketika diterpa udara dingin atau sebagai minuman pembatal puasa seperti sekarang ini.

Omong-omong puasa, tepat sebelum puasa pertama dimulai, saya hadir di suatu acara keren. Yaitu acara Icip Bareng Teh Indonesia dan Kuliner Bogor pada hari Sabtu 4 Mei 2019 di Conextea House, Jalan Danau Poso Tegallega Bogor. 

Acara ini digelar oleh Belanga Indonesia. Saya sendiri datang sebagai Belanga Agent. Belanga Agent adalah sebutan untuk tim dari Belanga Indonesia yang ikut berkontribusi menularkan jajanan kuliner lokal di kota masing-masing.

Selengkapnya tentang Belanga Agent kapan-kapan saya ceritakan ya. Maklum, saya anak baru. Baru diangkat jadi Agent bulan April kemarin. Jadi pengalaman saya belum banyak seputar Belanga Agent.

Saat saya tiba di lokasi, acara belum dimulai. Saya ikut duduk bersama peserta lain. Tidak lama, Anisa sebagai Community Caretaker Belanga Indonesia membuka acara. Anisa menjelaskan tentang Belanga Indonesia dan juga tentang Belanga Agent kepada peserta. 

Belanga Indonesia adalah salah satu media kuliner berbasis komunitas. Belanga Indonesia menjadi wadah kontributor untuk pencinta kuliner nusantara yang ingin melestarikannya bersama. Kuliner Indonesia itu unik dan otentik. Sepatutnya untuk dikenal lebih luas di masyarakat dan supaya kaum milenial jaman now ikut bangga dengan kuliner Indonesia. 

Acara Icip Bareng rutin diadakan oleh Belanga Indonesia. Tujuannya untuk lebih mendalami makanan dan minuman khas Indonesia berikut bahan pembuatan dan cerita dibalik kuliner tersebut. Icip Bareng pertama misalnya, yaitu icip kuliner khas Papua. Menarik bukan?

Acara Icip Bareng kali ini adalah mencicipi teh dan kuliner khas Bogor. Bukan sekedar icip-icip, acara kali ini merupakan semi workshop. Peserta mendapat ilmu seputar teh Indonesia dan mencicipinya. 

Sebagai nara sumber workshop adalah Redha Ardias, Co-Founder Sila Tea House dan konsultan bisnis yang mendalami teh Indonesia. ⁣Lewat Sila Tea House dan Conextea, Redha mempromosikan bahwa teh Indonesia punya kualias juara yang layak dinikmati oleh masyarakat Indonesia sendiri. Karena teh Indonesia yang punya kualitas spesial lebih banyak diekspor dan masyarakat hanya menikmati teh berkualitas rendah.


Redha Ardias

Turut hadir founder Sila Tea House Bunda Iriana Ekasari. Beliau menjabat sebagai Ketua Dewan Teh Indonesia Bidang Kerjasama dan Dewan Pembina Asosiasi Spesialty Tea Indonesia. Bunda ikut sharing seputar kegiatan Sila Tea House dan cerita tentang uniknya teh Indonesia.  

Penggemar teh dan penikmat teh kualitas premium adalah sasaran bagi Sila Tea House. Selain mengadakan workshop edukasi tentang teh, Sila Tea House juga menjual teh kualitas premiun di Blanja.com, Shopee, dan Tokopedia.


Bunda iriana Ekasari

Satu lagi pakar teh yang turut hadir di tengah peserta workshop. Yaitu Ibu Rohatati Nugraha yang akrab disapa Ibu Oha. Beliau adalah pakar teh lulusan dari IPB Bogor dan ikut menjelaskan tentang proses pembuatan teh mulai dari pemetikan, proses produksi dengan dikeringkan atau dioven, sampai bisa dipasarkan ke masyarakat luas.

Ibu Rohatati Nugraha


Menikmati Teh Bukan Sekedar Minum Teh

Kenapa kita menikmati teh?

Menurut Redha, Indonesia adalah negara peminum teh dan bukan penikmat teh. Jadi hanya sekedar minum teh saja tanpa tahu asal dan proses pembuatannya. Padahal negara kita ini punya kualitas teh yang lebih baik dari negara lain lho!

Aneka teh dalam toples

Budaya minum teh tidak ada di Indonesia. Sementara negara lain punya budaya minum teh yang dijadikan seremonial atau acara penting. Misalnya upacara minum teh di Jepang dengan perlatan teh dari bahan kayu dan keramik. Atau upacara teh yang ada dalam adat pernikahan Tiongkok. 

Begitu pentingnya teh di Jepang, teh menjadi penanda untuk menghargai tamu yang datang ke rumah. Tuan rumah dianggap tidak sopan jika tamu tidak disuguhi teh. Teh Jepang terkenal dengan banyak variannya yang nikmat, misalnya teh hijau matcha dan sencha.

Sementara di negara Timur Tengah, menyajikan teh dilakukan dengan istimewa. Yaitu menggunakan teko dari bahan perak atau emas. Tampilan teko yang menarik ini membuat kagum dan meningkatkan gengsi.

Beda lagi dengan gaya minum teh di Eropa. Teh disuguhkan secara fancy bersama cemilan manis penggugah selera dengan penampilan yang menarik. Minum teh di Inggris dan Perancis dengan gaya european style ini jadi berasa romantis, ihiy!


Menyimak materi dengan serius

Meski negara kita belum punya budaya menikmati teh yang khas, kita bisa lho menikmati teh Indonesia dengan cara kekinian. Caranya dengan memadukan teh dengan makanan yang sesuai dengan karakter keduanya. Cari jodoh yang pas, gitu.

Momen untuk menikmati teh yaitu:
  • Waktu: bisa pagi, siang, malam, saat udara panas atau dingin. 
  • Acara: me time, keluarga, kumpul bareng teman, diskusi, kencan.
  • Aktivitas: sarapan, makan siang, tea break, makan malam, saat jam kerja, waktu santai.
  • Tujuan: kesehatan, santai, sedang berpikir, relaksasi, dan sebagainya.
Menurut Redha, budaya minum teh di Indonesian itu kurang sehat. Ingat istilah 'wasgitel"? Minum teh di Indonesia ya seperti itu, tehnya wangi, sedep, kentel. Tidak ketinggalan gula pasir atau gula batu sebagai pemanis. Plus teman-teman pendamping teh yaitu pisang goreng, dan aneka kue serta gorengan lainnya. 

Kenapa nggak minum teh pahit aja sih? Sis, hidup itu sudah pahit. Masa harus minum teh pahit?! Ahaha nggak deng, nggak ada hubungannya teh pahit dengan kepahitan hidup. Memang sudah kebiasaan orang Indonesia suka teh manis, sama kayak saya.

Ada kualitas ada harga. Teh yang berkualitas punya harga yang lain dari teh yang dijual di pasaran. Misalnya teh kering premium dijual mulai harga 60 ribu dengan white tea sebagai teh temahal dengan harga 200 ribu untuk 45 gram.


Belajar sambil Icip-icip Teh Indonesia

Usai mendengarkan cerita tentang teh, peserta dikenalkan tentang berbagai jenis teh Indonesia yang berkualitas. Ada white tea, green tea, black tea, lemon grass tea, white peony, silver needle, yellow tea, dan masih banyak lagi. Toples-toples kaca mungil berisi contoh teh dalam bentuk kering diedarkan. 


Ternyata teh itu ada banyak macamnya ya!


Prime black tea

Kenapa namanya bahasa Inggris semua? Teh Indonesia berkualitas ini diimpor ke luar negri. Jadi sudah go internasional gitu. Ini semua adalah specialty tea, teh kualitas terbaik yang diolah secara khusus. 

Jujur, sepertinya saya belum pernah nyobain teh Indonesia yang berkualitas. Seperti sudah diceritakan di paragraf sebelumnya, teh yang beredar di masyarakat Indonesia adalah teh kualitas rendah karena yang bagus diimpor semua. Sebagai pembanding, diedarkan juga sample teh celup dalam berbagai merk.


Sample teh celup di pasaran

Kayak gimana sih teh yang berkualitas itu? Teh berkualitas tinggi specialty tea punya ciri salah satu atau beberapa poin berikut: pucuk daun khusus, perkebunan tersendiri, dijual secara khusus, teh organik, teh langka, teh dengan rasa khusus.  


Asian Unitea ada bunganya


Lewat toples-toples berisi teh kering, peserta bisa menyentuh dan mencium aromanya. Bahkan ada juga yang bisa langsung dimakan seperti teh silver needle. Saya coba satu, hmm enak! Baru dikunyah dikit aja udah enak, pas jadi minuman teh pasti lebih nikmat lagi rasanya.


Silver needle

White tea menduduki peringkat tertinggi dalam strata teh. Teh ini punya kandungan anti oksidan 12 kali lebih tinggi dari jus jeruk, lho. Bisa bikin awet muda, ihiy! Pasti pengen dong.

Cara memetik white tea juga nggak sembarangan. Yaitu dengan mengambil pucuk daun teh teratas yang masih tergulung. Hasilnya jadi terbatas dalam 1 lahan perkebunan hanya bisa menghasilkan sekitar 3 kg white tea dibandingkan black tea yang bisa menghasilkan panen sampai 1 ton. 

Ibu Oha ikut menambahkan, bahwa memetik pucuk daun teh harus hati-hati. Misalnya untuk white tea harus dipetik pakai tangan. Teh jenis lain biasanya dipetik pakai pake gunting atau mesin. Kelemahan memetik dengan mesin adalah bisa merusak tanaman tehnya. Paling aman ya pakai gunting khusus untuk memetik pucuk daun teh, jadi tidak semua bagian terpetik dan bisa diambil untuk panen berikutnya. 


Ibu Oha menjelaskan tentang proses memetik teh

Jadi teh itu bisa berbeda macamnya tergantung cara petik dan pengolahannya. Green tea, misalnya. Teh jenis ini dipetik langsung dari pucuknya yang masih hijau. Setelah dipetik, teh menjalani proses pelayuan dan pengeringan. Ada juga yang langsung ke proses pengeringan. Juga ada proses teh yang difermentasi dan menjalani proses enzimatis, misalnya teh oolong (istilah chinese) alias red tea atau yellow tea.


Taksonomi daun teh

Sambil mengamati isi toples, satu per satu gelas minum diedarkan sesuai jenis teh yang tengah dijelaskan. Baristea Sila Tea House sudah meracik teh spesial untuk semua peserta. Teh disajikan tanpa gula ya.


Menyiapkan teh untuk diicip oleh peserta

Oia, untuk menikmati teh itu ada caranya lho! Bukan langsung glek aja. Menikmati teh tidak sama dengan minum teh. Redha pun menjelaskan tiga tehnik atau metode untuk menikmati teh, yaitu:
  1. Sniff (hirup). Hirup aroma teh sebelum diminum. Nikmati harumnya teh.
  2. Slurp (seruput). Seruput teh sedikit untuk membasahi mulut, telan. Kemudian seruput teh agak banyak. Putar di dalam mulut (seperti mau dikumur). 
  3. Sense (rasakan).
Cara memegang gelas juga harus cantik. Pakai gelas kecil. Pegang gelas dengan tangan kanan, yaitu gelas teh diantara telunjuk dan jempol. Kemudian tangan kiri juga bisa ikut andil, yaitu memegang bagian bawah gelas. 


Cheers!

Rasa hangat teh bisa membuat rileks. Bahkan bisa menghilangkan pusing dengan menaruh gelas teh hangat di antara dua alis. Redha pun mencontohkan caranya. Saya dan peserta lain mengikuti. Eh iya, enak, hangat! Rasanya juga nyaman.


Berbagi teh

Setelah menikmati satu jenis teh, jangan lupa bilas dengan air putih. Tujuannya agar aroma teh sebelumnya terbilas dan siap untuk menikmati teh berikutnya.

Selain metode menikmati teh, jangan lupa resapi dan ingat rasanya. Caranya dengan tahapan kesan sebagai berikut: 
  • First notes: rasa umum yang pertama muncul saat dicicipi.
  • Main notes: rasa dominan yang terasa di mulut dan tahan lama.
  • Aftertaste: rasa yang muncul setelah teh diminum.


What do you feel setelah menikmati teh barusan?

Selengkapnya mengenai karakteristik teh setelah dicicipi bisa dilihat dari taste wheel yang dipajang di dinding Sila Tea House berikut ini:




Taste wheel chart

Teh pertama yang saya nikmati adalah teh kayu manis levare. Aroma kayu manisnya kerasa banget. Kemudian moca sweet, black tea floral, white tea,  green tea, yellow tea, red tea, terus apa lagi ya. 
Saya lupa sudah minum berapa gelas, haha. Perasaan banyak tapi nggak kerasa karena menikmati banget minum teh kali ini.


Tanpa gula pun sudah enak

Food Pairing Teh dengan Kuliner Khas Bogor

Setelah mencicipi teh, waktunya food pairing! Jadi bukan cuma icip teh bareng dan dapat pengetahuan tentang teh. Food pairing adalah memadukan makanan dengan minuman yang tepat. Food pairing harus saling melengkapi satu sama lain dalam segi rasa. Bukan karena satu minuman jadi menghancurkan rasa makanan.


Aneka teh Indonesia (foto: IG @belangaindonesia)

Food pairing teh Indonesia dengan kuliner khas Bogor. Mulai dari kuliner khas Bogor yang legendaris, kuliner peranakan, sampai kuliner buat oleh-oleh yang hits. Beberapa makanan memang sudah langka saking legend-nya, seperti dodongkal. Makanan lainnya adalah papais ketimus, mochi, lasagna gulung, lapis talas Bogor, dan nasi kebuli.


Icip-icip bareng yuk!

Penasaran nggak sih, teh jenis apa dipadukan dengan makanan apa supaya rasanya jadi nikmat dan saling melengkapi? Peserta yang penasaran pun ikut hepi saat acara food pairing mulai ditandai dengan dibukanya makanan di balik layar. Eng ing eng...